DENPASAR - Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDIP Ganjar Pranowo makan bareng bersama Ketua Yayasan Perpustakaan Bung Karno dan Pendiri Museum Agung Bung Karno IB Darmika Marhaen yang akrab disapa Gus Marhaen bersama Mantan Anggota DPD RI yang juga Pengelingsir Puri Satria Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi yang akrab dipanggil Cok Rat di Warung Nasi Ayam Bu Weti, Sanur Denpasar, Sabtu (17/6).
Mereka nampak ngobrol santai menikmati suasana pagi di Bali. Sambutan masyarakat Bali kepada Ganjar Pranowo begitu hangat.
Gus Marhaen menyambut baik kedatangan Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah menghadiri acara berolahraga pagi bersama relawan di lapangan Renon, Denpasar, Bali.
Ia mengharapkan Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden RI yang melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi.
Kedatangannya itu tepat pada Bulan Bung Karno. Spirit Bung Karno dapat menjiwai kepemimpinan Ganjar Pranowo dalam memimpin bangsa menuju Generasi Emas 2045.
Sebelumnya juga, Ganjar Pranowo sudah pernah mengunjungi Museum Agung Bung Karno, Renon Denpasar.
Menurut Gus Marhaen, GP dinilai paling tepat yang memimpin bangsa Indonesia agar tercapai tujuan bangsa Indonesia.
Upaya itu dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan menuju Indonesia Emas 2024. Sekaligus mengingatkan kembali agar Pancasila dijadikan fondasi Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan bahasa. Kemajemukan ini terjalin dalam satu ikatan bangsa indonesia sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Baca juga:
Tony Rosyid: Partai Umat Bermanuver
|
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau yang dihuni lebih dari 360 suku bangsa. Sedangkan agama resmi yang sudah diakui negara ada enam yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. (Tim)